Total Tayangan Halaman

Senin, 22 November 2010

Sosok seorang Ustadz/muballigh




Pendidikan Agama  Islam Melalui Jalur TPA / MADRASAH DINIYAH

Dengan semakin berkembangnya kemajuan ilmu dan teknologi, sudah mulai merubah sebagian masyarkat kita terhadap pentingnya pendidikan Anak. Kadang orang tua sudah jenuh untuk memperhatikan kemajuan yang sudah dicapai oleh anaknya. Kadang kita jumpai sebagian santri-santri kita lebih asyik nonton TV, Play Station dan melupakan mengaji di TPA maupun Madrasah Diniyah. Mengingat akan hal itu, maka seorang guru/ustadz/ustadzah di TPA dan madrasah Diniyah harus pandai-pandai mengatur strategi untuk mengimbangi dan menemukan solusi alternatife yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas, meskipun hal tersebut sangat sulit dan berat, mengingat begitu kompleksnya persoalan santri dan persoalan seorang ustadz.

Seorang ustadz harus mengetahui dan memahami apa sebenarnya tugas pokok seorang ustadz., dan apa pula tugas seorang santri termasuk di dalamnya memahami tujuan yang hendak dicapai. Seorang ustadz harus berusaha, untuk menjadikan anak-anak senang dan gembira ketika sedang belajar/mengaji di TPA maupun di Madrasah Diniyah. Seorang ustadz hendaknya membekali diri dengan ilmu dan ketrampilan. Idealnya masing-masing Unit TPA dan Madrasah Diniyah mempunyai Visi dan Misi yang hendak dicapai. Mempunyai tenaga Ustadz yang mampu, mau dan professional dan didukung oleh faktor lingkungan, sumber dana dll.
Maka idealnya setiap Unit TPA dan Madrasah Diniyah yang ingin maju dan sukses perlu memberdayakan beberapa faktor, yang apabila faktor – faktor di bawah ini diberdayakan/difungsikan, maka insya Allah TPA akan berkembang dengan baik, faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Faktor Ulil Albaab , yaitu kelompok manajemen.
  2. Faktor Ulil Abshoor, yaitu kelompok cendekiawan muslim yang mau membantu perkembangan dan kemajuan TPA & Madrasah Diniyah.
  3. Faktor Ulil anfus, yaitu kelompok ustadz/ustadzah.
  4. Faktor Aghniya, yaitu kelompok masyarakat yang kaya dan bersedia menjadi donatur tetap untuk TPA dan Madrasah Diniyah.

Selanjutnya seorang ustadz perlu memperhatikan Tujuan dari pendidikan yang hendak dicapai, jadi tidak sekedar datang lalu mengajar iqro, BCM selesai terus pulang. Tetapi perlu mempersiapkan segala sesuatu yang perlu disiapkan sebelum dan sesudah mengajar. Disamping itu pula perlu mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan seorang ustadz itu gagal dalam mengajar dan mendidik santri-santrinya. Berikut ini akan kita sampaikan beberapa hal terkait dengan Tujuan, peran ustadz,faktor penyebab kegagalan dalam mengajar, tugas seorang ustadz dan seorang santri, yaitu sebagai berikut :

  1. Tujuan Pendidikan Agama.

Tujuan pendidikan Agama adalah untuk menyiapkan dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang :

o   Iman dan taqwa kepada Allahn SWT.
o   Mempunyai budi pekerti yang luhur.
o   Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan.
o   Sehat jasmani dan rohani
o   Mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri.
o   Mempunyai tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

  1. Peran Ustadz TPA & Madrasah Diniyah
    1. Ustadz  sebagai seorang pengajar.
    2. Ustadz sebagai seorang pendidik.
    3. Ustadz  sebagai seorang da’i
    4. Ustadz  sebagai seorang konsultan
    5. Ustadz  sebagai seorang pemimpin pramuka
    6. Ustadz  sebagai seorang pemimpin informal

  1. Faktor Penyebab kegagalan Seorang Ustadz
    1. Ustadz  kurang percaya diri
    2. Ustadz  kurang khusyu
    3. Ustadz  kurang tawadlu
    4. Ustadz  kurang pergaulan
    5. Ustadz   kurang wawasan
    6. Guru Agama kurang empatik
    7. Guru Agama kurang ilmu
    8. Guru Agama kurang simpatik

  1. Tugas dan Kewajiban seorang Santri
    1. Membersihkan hatinya dari sifat-sifat tercela/buruk
    2. Belajar dengan niat mencari keutamaan/ridho dari Allah SWT
    3. Bersedia melakukan iqro
    4. Menghormati guru/ustadz karena Allah SWT
    5. Tidak membuka rahasia guru / menipu Allah
    6. Tekun belajar
    7. Murid / santri perlu mengulangi pelajarannya
    8. Tidak boleh meremehkan salah satu ilmu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar